Bagi seorang web developer, mungkin istilah JSON sudah tidak asing lagi. Namun untuk sebagian besar orang, istilah JSON masih terdengar asing. JSON sering digunakan dalam pembuatan website.
Bagi Anda yang belum mengetahuinya, JSON (JavaScript Object Notation) merupakan format data yang cara penulisannya menggunakan objek JavaScript. JSON umumnya digunakan sebagai alat transfer dan penyimpanan data.
JSON merupakan format yang banyak disukai karena mudah dipahami, ringan, ringkas, dan menunjukkan data terstruktur berdasarkan syntax objek JavaScript. JSON juga populer karena kompatibel dengan banyak bahasa pemrograman, environment, dan library.
Jika Anda ingin mempelajari JSON lebih lanjut, baca artikel ini hingga habis untuk mendapatkan penjelasan lengkapnya! Mulai dari apa itu JSON, fungsi, dan contohnya, semua bisa Anda pelajari melalui artikel ini.
Definisi JSON
JSON (JavaScript Object Notation) adalah format file berbasis teks yang umumnya digunakan dalam proses pertukaran data antara server dan klien. File JSON memiliki ekstensi .json serta menggunakan teks yang sama-sama bisa dibaca oleh manusia dan dipahami oleh komputer.
JSON dapat digunakan untuk menyimpan, membaca, serta menukar informasi dari web server agar dapat dibaca oleh para pengguna. Meskipun memiliki fungsi yang serupa, JSON berbeda dengan XML (Extensive Markup Language). Bahkan, JSON banyak digunakan sebagai alternatif yang lebih sederhana dan ringan dari XML.
Format XML sudah mulai jarang digunakan karena sulitnya mengkonversi menjadi objek JavaScript. Format XML membutuhkan ribuan baris kode dan banyak kustomisasi berdasarkan elemen tertentu yang perlu diuraikan (parse).
Sebagai perbandingan, parser JSON hanya membutuhkan satu baris kode untuk mengubah teks menjadi JavaScript karena syntax keduanya sangat mirip. Tidak hanya itu, JSON juga kompatibel dengan berbagai bahasa pemrograman seperti PHP, Python, C++, dan Ruby.
Kelebihan & Kekurangan JSON
Setelah memahami apa itu JSON, maka sekarang mari pahami kelebihan dan kekurangan dari JSON.
Kelebihan JSON
- Dapat menyimpan data dalam bentuk array dan menjadikan transfer data menjadi lebih mudah.
- Syntax yang lebih ringan dan berukuran lebih kecil.
- Mendukung beberapa bahasa pemrograman lain.
- Lebih cepat dalam parsing data di sisi server.
Kekurangan JSON
- Format penulisannya agak sulit untuk dipahami.
- Rentan terhadap hacking.
Fungsi JSON
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, JSON adalah turunan dari JavaScript yang digunakan sebagai alat transfer dan penyimpanan data.
Itu semua sangat berpengaruh pada jalannya sebuah program komputer untuk membuat sebuah proyek. Selain itu, JSON juga bisa digunakan sebagai tampilan rangkaian data yang ingin diperlihatkan pada halaman website.
JSON akan menerjemahkan bahasa pemrograman yang rumit ke dalam struktur sederhana dan lebih mudah dipahami. Dengan begitu, orang awam akan lebih mudah untuk mengerti.
Syntax JSON
Karena struktur JSON didasarkan pada syntax literal objek JavaScript, keduanya memiliki sejumlah kesamaan.
Berikut adalah elemen inti syntax JSON:
- Data disajikan dalam key/value pair (pasangan kunci/nilai).
- Elemen data dipisahkan oleh koma.
- Tanda kurung kurawal {} menentukan objek.
- Tanda kurung siku [] menunjukkan array.
Hasilnya, syntax literal objek JSON akan terlihat seperti ini:
{“key”:”value”,”key”:”value”,”key”:”value”.}
Jenis-Jenis Value JSON
Pada bagian ini, Anda akan mempelajari terkait jenis-jenis nilai atau value JSON yang ada. Ada 6 jenis data yang dapat Anda gunakan sebagai value JSON, yaitu:
- String
- Object
- Array
- Boolean
- Number
- Null
1. String
Nilai string terdiri dari rangkaian karakter Unicode berjumlah nol atau lebih yang terurut, dengan tanda kutip ganda yang mengapitnya.
Contohnya seperti ini:
{“namaDepan”:”Budi”}
Contoh ini menunjukkan bahwa Budi merupakan string karena terdiri dari kumpulan karakter yang diapit di dalam tanda kutip ganda.
2. Object
Object di JSON terdiri dari satu pair (pasangan) yang berisi dua komponen:
- Key (kunci) merupakan string, yaitu susunan karakter yang diapit oleh tanda kutip.
- Value (nilai) merupakan tipe data JSON yang valid. Nilai bisa berbentuk array, object, string, boolean, angka, atau null.
Tanda titik dua diletakkan di antara setiap key dan value, dengan koma yang memisahkan pasangan tersebut. Kedua komponen diberi tanda kutip.
{
“karyawan”:{
“namaDepan”:”Wahyu”,
“namaBelakang”:”Fikri”
}
}
Di sini, karyawan adalah key, sedangkan semua yang ada di dalam kurung kurawal adalah objeknya.
3. Array
Array adalah kumpulan nilai yang disusun dalam urutan. Nilai array boleh berisi objek JSON, yang berarti menggunakan konsep key/value pair yang sama. Contohnya seperti ini:
{
“murid”:[
{“namaDepan”:”Toni”, “namaBelakang”:”Setiawan”},
{“namaDepan”:”Linda”, “namaBelakang”:”Ayuningtyas”},
{“namaDepan”:”Adam”, “namaBelakang”:”Raharjo”}
]
}
Informasi dalam tanda kurung siku membentuk array yang terdiri dari tiga objek.
4. Boolean
Boolean
Boolean terdiri dari dua jawaban saja, yaitu true (benar) atau false (salah).
Contohnya:
{“menikah”:false)
5. Number
Number atau Angka dalam JSON harus berupa integer atau floating point.
Sebagai contoh:
{“umur”:30}
6. Null
Null adalah nilai kosong yang menunjukkan bahwa tidak ada informasi apa pun.
Contohnya seperti ini:
{“golonganDarah”:null}
Demikian penjelasan mengenai JSON. Sudahkah Anda memahami apa itu JSON, fungsi, dan jenis-jenisnya? Apakah Anda tertarik untuk membuat website setelah membaca artikel ini?
Jika Anda memerlukan website profesional untuk bisnis Anda namun tidak ingin repot belajar coding, Dibilabs solusinya. Dengan tim web developer yang berpengalaman, kami siap membangun website profesional bagi bisnis Anda dan membantu Anda meraih sukses.
Segera konsultasikan kebutuhan bisnis Anda sekarang dengan Dibilabs GRATIS!
Baca Juga :